Title : This Is My First Love, But This Love is Really Hurt For Me
Genre : Terserah
Rating : 15
Author : Andini
Main Cast :
- Kim Ki Bum a.k.a Kibum
- Cho Kyu Hyun a.k.a Kyuhyun
- Han Min Ri a.k.a Min Ri ~ Best Friend Je Hwa
- Han Yong Ri a.k.a Yong Ri ~ Yeodongsaeng Min Ri
- Lee Je Hwa a.k.a Je Hwa ~ Best Friend Min Ri
- Lee Hyun Ra a.k.a Hyun Ra ~ Yeodongsaeng Je Hwa
- Kang Rae Mi a.k.a Rae Mi ~ Old Friend Je Hwa
===> Ini adalah cerita yang menceritakan tentang cerita *halah* lima orang yeoja yang menyukai namja yang sama. <===
Min Ri :
"aku menyukai Kibum sonbae, tapi ternyata, Yong Ri adikku, juga menyukainya"
Yong Ri :
"aku baru tau akhir-akhir ini, ternyata Min Ri eonni juga menyukai Kibum oppa. aku tidak pernah memberitahu Min Ri eonni tentang perasaanku terhadap Kibum oppa. dan akhirnya, aku mengaku juga pada Min Ri eonni karena dia selalu mendesakku. tapi hal yang tidak kusangka, kami berdua malah sering membahas tentang Kibum oppa bersama. tentu saja itu diluar dugaanku"
Je Hwa :
"aku menyukai seorang kakak kelas di sekolahku,yaitu Kibum sonbae. aku menyukainya saat pertama kali aku melihatnya. dan ternyata.. Min Ri juga menyukainya"
Hyun Ra :
"aku menyukainya. aku tidak pernah menyangka, kalau ternyata, aku dan Je Hwa eonni menyukai seseorang yang sama. aku terus memendam rasa ku tanpa berani memberitahu pada Je Hwa eonni. aku takut menyakitinya. dan saat itu aku berbohong padanya, bahwa aku menyukai seseorang yang lain, Cho Kyuhyun. tapi sebenarnya.. hatiku tetap memilih Kibum sonbae"
Rae Mi :
"aku memiliki sahabat, dia bernama Je Hwa. aku tidak menyangka bahwa sosok sahabat yang dulu terkenal cuek, sekarang menyukai seseorang! dan saat aku di beritahu oleh Je Hwa siapa orang yang disukainya, malah aku melakukan kesalahan yang fatal! kau tau apa itu? aku justru juga menyukainya"
Desclaimer : Ini adalah murni ff buatan author tanpa ada unsur ngelirik sana sini ! Don't Plagiat, Don't Copy without permision!! Sebenarnya ini adalah FF campuran kisah nyata dan juga mimpi yang telah author alami. So? jika ada suatu kesamaan judul, cast, alur, setting, atau bahkan ending, itu berarti hanya kebetulan!! udahlah gausah banyak omong -_-
Please don't be silent Readers!! ^_^
~~ Happy Reading ~~
Story Begin~~
apa itu hanya dulu saja?
apa itu tidak bisa terulang kembali?
kenapa kata "bahagia" seolah-olah tidak bisa aku rasakan?
kenapa?
apa aku terlalu lemah untuk menghadapi semua ini?
kenapa hanya dulu? kenapa?
~~~
"Semua akan baik-baik saja ketika kita bisa saling percaya tanpa menutupi apa-apa yang seharusnya kita bagi" - E.Ra
Author pov*
seorang gadis dengan rambut lurus panjang yang di kuncir kuda secara rapi itu tampak menggayuh sepedanya dengan sangat tenang. terlihat gadis itu dengan santai melewati rumah-rumah yang berada di samping kanan dan juga kirinya. berbagai buku dan juga tas nya ia letakkan pada keranjang sepedanya itu. angin yang berhembus dengan perlahan membuat setiap helai rambut gadis itu bergerak seakan membelai rambut gadis itu dengan lembut. sesekali ia menggayuh sepedanya dengan melantunkan sebuah nyanyian kecil untuk menghilangkan bosan selama perjalanan di sekolahnya.
"na na na na na na" ucap Min Ri dengan tetap menggayuh sepedanya dengan tenang. Ya, nama gadis itu adalah Min Ri. Seorang gadis ceria dan juga menyenangkan, walau terkadang sifat aneh yang sangat mengganggu itu muncul
"Min Ri-ah!!" teriak seorang gadis dari belakang dengan cepat menggayuh sepedanya agar bisa cepat sampai di tempat temannya itu
"Je Hwa!!" jawab Min Ri menoleh ke arah belakang dan refleks menghentikan sepeda nya dengan mengerem dan menapakkan kakinya yang beralaskan sepatu berwarna putih bersih itu pada jalan
"tunggu aku ne?" ucap Je Hwa dengan semakin mempercepat mengganyuh sepedanya itu.
"ne!!" jawaab Min Ri dengan melambai-lambaikan tangannya dengan maksud memberitahu pada temannya itu untuk mempercepat menggayuh sepedanya yang masih terlihat sangat jauh dari jarak pandang Min Ri
dengan sekuat tenaga yang Je Hwa miliki, ia semakin menggayuh sepedanya dengan sangat kencang. sampai-sampai Min Ri yang sedang menunggunyapun sudah tertinggal di belakangnya
"yak!! Je Hwa!! kenapa kau meninggalkanku huh?!" cibir Min Ri sambil menggayuh sepedanya untuk menyamai jarak antara sepeda Je Hwa dengan sepedanya
"haha.. mianhae" jawab Je Hwa menjawab pertanyaan Min Ri yang kini sudah ada di sebelahnya dengan tertawa kecil seakan-akan tidak memiliki salah apapun pada Min Ri
"ish!! ne" kata Min Ri akhirnya
selama perjalanan menuju sekolah, mereka berdua selalu saja membicarakan sesuatu. entah itu penting, ataupun tidak. bagi mereka, bicara penting atau tidak, itu tidak masalah, yang penting tidak membuat mereka berdua bosan
@ SM High School
"Je Hwa-ah" kata Min Ri dengan menarik-narik lengan baju seragam sebelah kiri milik Je Hwa
"mwo?" tanya Je Hwa dengan menoleh pada Min Ri yang terus menarik-narik seragam miliknya
"itu.. itu.." ucap Min Ri dengan menunjuk-nunjuk seseorang yang berada di depan kelas sebelah mereka, 12b
"Mwo?? oh.. kau menyukainya?" tanya Je Hwa yang awalnya terkejut sudah tampak lebih tenang dengan menarik nafasnya sesaat
"molla" jawab Min Ri dengan senyum yang terus mengembang di bibirnya. sementara Je Hwa hanya berjalan disebelah Min Ri dengan sesekali melihat namja tadi dengan wajah yang sulit diartikan
'Triingg.. Tringg.. Triingg..'
bel sekolah mereka telah berbunyi. Min Ri dengan cepatpun langsung menarik tangan Je Hwa agar berlari dengan cepat menuju kelas mereka, 11a
@ kantin
"Je Hwa-ah. gwaenchaha?" tanya Min Ri pada Je Hwa yang daritadi tampak mengaduk-aduk jus nya dengan tidak bersemangat
"gwaenchana Min Ri-ah" jawab Je Hwa dengan menarik bibirnya untuk membuat seulas garis senyum. tapi tetap saja Min Ri tahu kalau senyum Je Hwa hanyalah paksaan
"jeongmal? kau tampak sedang menyembunyikan sesuatu" tanya Min Ri dengan menatap curiga pada Je Hwa yang sedaritadi hanya menunduk
"anni, aku tidak apa-apa, sungguh" jawab Je Hwa dengan senyum yang kini mengembang dengan sempurna di bibirnya. walaupun itu dengan susah payah. tapi dengan melihat senyum Je Hwa membuat Min Ri pun bernafas lega "syukurlah" gumam Min Ri dengan meminum jus nya yang sudah di pesannya bersama Je Hwa tadi
"menutupi sesuatu hal itu tidak akan membuat keadaan itu semakin baik, tetapi hanya akan menimbulkan sakit yang akan kita rasakan lebih mendalam" - E.Ra
~~~
@ rumah
"annyeong.." sapa Je Hwa dengan tidak bersemangat
Je Hwa hanya berjalan dengan langkah gontai sambil membawa sepedanya yang biasa ia gunakan untuk berangkat ke sekolah.
"eonni? waeyo?" tanya yeodongsaeng Je Hwa, Hyun Ra.
"gwaencahana Ra-ya" jawab Je Hwa dengan memarkirkan sepedaku di garasi dan meletakkan tepat di sebelah mobil appa
"aku tidak yakin dengan jawabanmu barusan" ucap Hyun Ra dengan membolak-balik kan majalahnya lalu menutupnya dan ia letakkan di atas meja
"maksudmu?" tanya Je Hwa santai dengan melepas tali sepatu yang tadi terus terikat dengan rapi. lalu ia letakkan sepatunya tadi di rak sepatu
"aku yakin kau sedang berbohong" jawabnya santai dengan menyilangkan kakinya diatas kursi yang sedang ia duduki
"ish.. kau ini tau saja.." jawab Je Hwa lemas lalu berjalan menaiki anak tangga menuju kamarku
'apa Min Ri juga menyukai Ki Bum sonbae?' tanya Je Hwa dari dalam hati yang sudah ia yakini tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan nya barusan
Je Hwa membuka lemari nya dan mengambil buku diary miliknya yang sengaja ia sembunyikan diantara baju-baju.
~
24 Januari 2013
aku tau, bahwa menyukai seseorang itu, terkadang ada rasa senang, maupun rasa sedih. karena di setiap perjalanan cinta itu tidak akan selalu berjalan dengan mulus tanpa ada halangan sedikitpun, tetapi dalam perjalanan cinta selalu ada halangan yang harus dilewati. aku yakin, jika aku masih bisa bersabar, aku masih bisa bertahan menyukainya walau dengan jangka waktu yang lama dan tentunya, menyakitkan juga. suatu saat, aku akan bahagia, walaupun aku tidak tau, suatu saat nanti, aku bahagia bersamamu, atau justru dengan orang lain. tapi aku yakin, orang itu adalah dirimu. aku percaya itu~
~
Je Hwapun menutup buku diarynya dan dengan segera meletakkan kembali diantara lempitan-lempitan bajunya tadi.
"melelahkan" gumamnya lalu akupun sudah tertidur pulas
~~~
"semua perjalanan cinta itu ada halangan. dan itu pasti" E.Ra
"KYAAAAAAAAAA!!!!!!!!!! KIBUM SONBAE!!!!!!!! KAU TAMPAN SEKALI !!!!!!!!!" teriak Min Ri dengan sangat keras untuk meluapkan semua rasa senangku. "bagaimana tidak? aku tadi melihat Kibum sonbae." kata Min Ri dalam hati
"kakak berisik!! cuma gara-gara Ki Bum oppa saja kau sampai seperti itu" jawab Yong Ri
"op-op-pa?? kau mengenalnya??" tanya Min Ri dengan wajah bodoh
"ne. waeyo?" tanya Yong Ri dengan memiringkan kepalanya
"waahh.. jangan-jangan kau menyukainya ya?" tanya Min Ri dengan menatap Yong Ri curiga. sungguh, saat ini Min Ri merasakan sesuatu yang aneh
"ehm.. ehm.." Yong ri menggaruk-gauk kepalanya yang tidak gatal itu dengan sibuk mencari jawaban yang tepat
"bilang saja kalau kau memang menyukainya" kata Min Ri sinis dan langsung berjalan menuju kamarnya di lantai 2. sepertinya Min Ri tidak suka jika Yong Ri juga menyukai seseorang yang Min Ri sukai juga
#BRAKK#
"apa aku salah jika menyukai Kibum oppa?" batin Yong Ri
~~~
'tok.. tok.. tok'
"je Hwa eonni~" Hyun Ra memanggil kakaknya dengan mengetuk pintu kamar Je Hwa dengan perlahan
"ne Hyun Ra. masuklah, pintunya tidak di kunci" jawab Je Hwa dengan meletakkan bantal kesayangannya di dashboard tempat tidurnya
"eonni, ada masalah apa?" tanya Hyun Ra yang kini sudah duduk di ujung tempat tidur Je Hwa dengan menyilangkan kakinya diatas
"anni" jawab Je Hwa pendek seraya turun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju jendela. kini tangannya ia sanggahkan di pembatas jendela itu. ia hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan berat
"ayolah eonni~ kalau ada masalah, cerita ke aku. aku siap kok ndengerin semua curhatan eonni" kata Hyun Ra tersenyum
"jinjja?" tanya Je Hwa meyakinkan dan menoleh ke arah Hyun Ra yang masih tetap di posisi duduknya tadi
"ne eonni~ aku tidak bercanda" jawab Hyun Ra
"kau tidak akan menertawakanku kan?" Je Hwa pun berjalan kembali menuju tempat tidurnya dan duduk di ujung kasurnya bagian sebelah kanan
"anni" yakin Hyun Ra
beberapa saat hanya ada keheningan di antara mereka berdua. sedangkan Je Hwa hanya diam dengan memeluk bantal kesayangannya
"aku menyukai seseorang" kata Je Hwa mengawali pembicaraan
Hyun Ra pun melihat kearah Je Hwa. "lalu?" tanya Hyun Ra dengan serius mendengarkan curahan hati kakaknya
"tapi sepertinya Min Ri juga menyukai nya. Hyun Ra-ya~ aku harus bagaimana?" Je Hwa menutup wajahnya dengan bantal doraemon kesayangannya
"mian eonni, kalau aku boleh tahu, namja yg eonni suka itu siapa?" tanya Hyun Ra
"Kibum sonbae" jawab Je Hwa singkat
"oh.. kakak kelas eonni ya?" Hyun Ra tersenyum
"ne Hyun Ra-ya" respon Je Hwa
"aku akan mendukung eonni untuk mendapatkan hati Kibum sonbae" kata Hyun Ra dengan tersenyum. senyum yang menenangkan
Je Hwa yang awalnya menutup wajahnya dengan bantal, akhirnya mengangkat wajahnya "lalu, bagaimana dengan Min Ri?" tanya Je Hwa dengan kembali menengggelamkan wajahnya kedalam bantal kesayangannya
"udahlah eonni.., meskipun Min Ri eonni juga suka Kibum sonbae, tapi eonni belum tahu siapa yang disukai Kibum sonbae kan?" kata Hyun Ra dengan menenangkan kakaknya
Je Hwa mengangkat kepalanya dan tersenyum, "ne" jawabnya singkat
"maka dari itu, eonni jangan menyerah hanya karena eonni dan teman eonni menyukai seseorang yang sama" jelas Hyun Ra
"gomawo Hyun Ra-ya, sekarang aku sudah merasa sedikit tenang" kata Je Hwa tulus
"ne, cheonma. aku akan mendukung eonni" kata Hyun Ra dengan mengacungkan tangannya
"mendukung? kau kira aku akan berlomba huh?!" kata Je Hwa sebal
"iya dong. berlomba mendapatkan Kibum sonbae" cengir Hyun Ra
"dasar!"
"hahaha"
~~~
@ SM High School
"annyeong Min Ri-ah" sapa Je Hwa dengan berjalan sedikit melompat menuju bangkunya
"ne. annyeong Je Hwa" Min Ri tersenyum
"tumben kau datang duluan" kata Je Hwa seraya meletakkan tas ranselnya di atas meja sebelah Min Ri
"bukankah biasanya memang aku yang duluan?" kata Min Ri dengan sedikit terkekeh
"o iya ya" jawab Je Hwa dengan menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal
tiba-tiba Min Ri beranjak dari bangkunya dan berjalan menuju jendela kelasnya yang masih sepi itu. ia seperti sedang menatap seseorang. Je Hwa yang merasa penasaranpun ikut berdiri di sebelah Min Ri. tapi karena tinggi Min Ri dengan Je Hwa yang terbilang jauh, Je hwa pun melihat jendela itu dengan sedikit melompat-lompat
"ish!! kenapa tidak kelihatan huh?!" kata Je Hwa dengan melompat-lompatkan kakinya untuk melihat sesuatu yang ada di luar kelas
"makanya, tinggi dong" jawab Min Ri dengan menjulurkan lidah
"yak!! kenapa kau menyindirku?! mentang-mentang tinggi" kata Je Hwa sebal
"memang. buktinya ini" kata Min Ri lalu membanding-bandingkan antara tingginya dengan Je Hwa. sedangkan Je Hwa hanya mendongak saat melihat bahwa dirinya hanya sebatas bahu Min Ri. Je Hwa pun tersenyum kecut melihatnya
"ne. tapi aku punya cara untuk melihat yang diluar sana" kata Je Hwa gantian dengan menjulurkan lidahnya
"eh?" Min Ri tampak bingung
Je Hwa pun dengan susah payah menarik kursinya dan ia seret menuju pinggiran jendela kelasnya itu. setelah sampai, ia pun melihat ke arah Min Ri yang berada dibawahnya
"haha..Min Ri! kau terlihat pendek sekali" ejek Je Hwa dari atas kursi yang masih ia tumpangi
"itu karna kau menaiki kursi -_-" cibir Min Ri mendengar ucapan temannya itu
"Min Ri, yang kau lihat diluar tadi siapa? kenapa tidak ada orang?" tanya Je Hwa bingung karena tidak melihat apa-apa diluar kelasnya. yang ia lihat hanyalah berbagai macam kerikil. mana mungkin Min Ri melihat keluar hanya untuk menlihat kerikil? ada-ada saja!
"itu karna dia sudah pergi saat kau masih menarik kursimu itu" jawab Min Ri dengan tertawa geli
"yak!! kau tidak bilang!! ><" protes Je Hwa
"sengaja" kata Min Ri dengan menjulurkan lidahnya
"memang kau tadi melihat siapa?" tanya Je Hwa dengan melompat dari atas kursinya
"Kibum sonbae" jawab Min Ri singkat
#DUGH#
Je Hwa terpeleset saat melompat kebawah
"gwaenchana? makanya cepet tinggi dong! biar nggak lompat-lompat terus" kata Min Ri dengan tertawa ditahan
"aku bukannya 'tidak' tinggi, tapi 'belum' tinggi" kata Je Hwa membela dirinya sendiri
"ah ne" jawab Min Ri pasrah
"eh. kau tadi lihat siapa? aku tidak begitu mendengar dengan jelas" tanya Je Hwa sekali lagi
"seseorang" jawab Min Ri pendek
"dasar pelit!!" teriak Je Hwa
"memang! hahaha"
~~~
"ada saat, dimana kita harus rela merasakan sakit, demi sahabat kita sendiri" - E.Ra
@ kantin
"kibum sonbae!" sapa Je Hwa dengan riang saat melihat Kibum berada di kantin
"mwoya Je Hwa?" tanya Kibum dengan tersenyum manis. ya, inilah yang Je Hwa suka saat pertama kali ia bertemu Kibum. karna Kibum tersenyum manis padanya
"anni, hanya menyapa saja" jawab Je Hwa dengan tersenyum
"oh ne" jawab Kibum dengan menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal dengan sedikit terkekeh
Saat Je Hwa melirik ke arah Min Ri, ia bisa melihat dengan jelas Min Ri sedang menatap Je Hwa dan Kibum dengan tatapan tidak suka. je Hwa yang menyadari itupun langsung menarik tangan Min Ri dan pergi dari Kibum
"sonbae, aku pergi dulu. annyeong!"
setelah memesan minuman, akupun duduk di kursi yang telah di sediakan dan kuletakkan gelas berisi minuman itu ke atas meja yang berwarna biru itu
"Min Ri-ah" kata Je Hwa memecah keheningan diantara mereka. karena dasarnya Je Hwa memang cerewet, maka dari itu ia tidak bisa berlama-lama dengan suasana yang hening tanpa suara
"ne?" jawab Min Ri dengan menatap jusnya terus menerus sambil mengaduk-aduk tanpa diminum sama sekali
"anni. kau kenapa?" tanya Je Hwa saat melihat Min Ri melamun di saat istirahat. karena biasanya, jika istirahat tiba, Min ri lah yang paling bersemangat
"gwaenchaha Je Hwa" jawab Min Ri dengan memberikan seulas senyum pada teman akrabnya itu
"jeongmal?" tanya Je Hwa meyakinkan
"ne Je Hwa~" jawab Min Ri
"baiklah" respon Je Hwa dengan meneguk jusnya yang sedari tadi hanya dia aduk
~~~
@ rumah Min Ri
"annyeong" sapaku dengan datar saat memasuki rumahku
"ne. annyeong" jawab Yong Ri yang sedang menonton tv di kamar tengah
"hei. mengakulah kalau kau menyukai Kibum sonbae" ucapku sinis dengan menatap tajam ke arah Yong Ri. sementara Yong Ri yang mulai ketakutanpun menggigit bibir bawahnya untuk mengurangi rasa takutnya. ia pun membuang nafas dengan sangat berat
"tidak. aku tidak menyukai Kibum oppa" sangkal Yong Ri
"mengakulah" ucap Min Ri santai, tapi terkesan sinis
"untuk apa mengaku, kalau aku memang tidak menyukai Kibum oppa" balas Yong Ri tak kalah sinis
Min Ri pun langsung menoleh ke arah Yong Ri dengan kaget. bagaimana tidak? Yong Ri yang ia tahu adalah Yong Ri yang lembut dan tidak seperti ini
"mengakulah. aku tidak akan memarahimu. karena itu adalah hak mu dan aku tidak berhak memarahimu hanya karna orang kusukai dengan orang yang kau sukai adalah namja yang sama" ucap Min Ri dengan sedikit melunak
"jeongmal?" tanya Yong Ri dengan tatapan tak percaya
"ne" jawab Min Ri dengan tersenyum tulus. 'mungkin ini memang takdir yang sudah tuhan buat' kata Min Ri dalam hati
"gomawo eonni~" kata Yong Ri dengan tersenyum
"jadi kau memang benar menyukai Kibum sonbae?" tanya Min Ri dengan melepas tali sepatunya lalu duduk di sebelah Yong Ri yang masih menonton tv
"ne eonni" jawab Yong Ri
"sejak kapan?" tanya Min Ri penasaran
"sejak Kibum oppa datang ke rumah! haha" kata Yong Ri sambil tertawa renyah
"Kibum sonbae datang ke rumah?? kapan??" Min Ri tak percaya saat mendengar perkataan Yong Ri barusan
"aku lupa" jawab Yong Ri santai sambil memakan snack yang ada ditangannya
"ish!! kenapa kau dulu tidak bilang padaku, huh?!" ucap Min Ri dengan kesal
"memang penting?" kata Yong Ri dengan santai lalu berlari untuk menghindari Min Ri yang sudah bersiap-siap untuk menangkapnya
"yak!! jangan kabur kau!! dasar Yong Ri aneh!!" teriak Min Ri sambil mengejar Yong Ri sampai naik ke atas meja dan juga kursi yang ada di dekatnya
"saat orang lain bisa mengerti dengan apa yang kita rasakan, secara perlahan keceriaan itu akan datang kembali" - E.Ra
~~~
gee gee gee gee baby baby baby gee gee gee gee baby baby
handphone milik Je Hwa pun berbunyi, yang menandakan ada telepon masuk. Je Hwa yang baru saja merebahkan diri di kasurnya itupun akhirnya dengan malas kembali berdiri dan mengambil handphone nya yang masih ia simpan didalam tas sekolahnya. saat ia mangambil handphonenya, ia melihat ke arah layar untuk melihat siapa yang menelponnya siang-siang begini. saat ia melihat layar handphonenya tersebut, ia hanya mengernyitkan dahinya
"ini nomer siapa?" gumam Je Hwa karena merasa asing dengan nomer yang tertera di layar handphonenya tersebut. akhirnya ia pun menekan tombol berwarna hijau
"yeoboseyo?" ucap Je Hwa dengan ramah
"YAKK!! KENAPA LAMA SEKALI KAU MENGANGKAT TELPONNYA!!!"
"ITU SALAHMU SENDIRI KENAPA KAU MENELPONKU DISAAT JAM TIDUR SIANGKU!!"
"TAPI SETIDAKNYA KAU KAN MASIH BISA BANGUN DAN CEPAT MENGANGKAT TELPON DARIKU!!"
"HEI!! KAU TIDAK DENGAR YA?! JELAS-JELAS SEKARANG AKU MASIH MENGANGKAT TELPON DARI MU!! APA MAU AKU TUTUP HAH?!" teriak Je Hwa tak kalah keras dari sang penelepon
"ah ne. Hei Je Hwa, bagaimana kabarmu?" tanya seseorang di sebrang sana dengan nafas yang sudah teratur kembali
"baik. tunggu dulu, kau siapa?" tanya Je Hwa bingung
"aku? YAKK!! KAU TIDAK MENGINGATKU HUH?!" teriak sang penelepon tadi
"YA JELAS TIDAK!! KALAU INGAT, NGAPAIN JUGA AKU TADI TANYA!!" balas Je Hwa dengan teriakkannya yang sangat keras
"aish!! ne. aku Rae Mi. apa masih ingat?" tanya orang tersebut
"Rae Mi? ah ya! Kang Rae Mi bukan?" tanya Je Hwa dengan senyum yang kini sudah mengembang dengan sempurna di bibirnya. bagaimana tidak? sahabatnya yang pergi selama 5 tahun tanpa kabar itu akhirnya menelpon!
"ne. siapa lagi -_-" jawab Rae Mi dengan nada pasrah
"haha. kau sekarang dimana?" tanya Je Hwa
"didepan rumahmu" jawab Rae Mi santai
"MWO?!?" teriak Je Hwa karena saking kagetnya
"tidak usah berteriak. kau ini" kata Rae Mi dengan menggeleng-gelengkan kepalanya
"haha.. mianhae" kata Je Hwa dengan tetap memasang senyum yang tidak pernah hilang
#dud.dug.dug.dug#
Je Hwa menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa hingga menimbulkan suara keributan. Hyun Ra yang sedang membaca novelnya itu pun akhirnya menoleh
"eonni!! jangan berisik!! kau ini mengganggu saja" kata Hyun Ra lalu kembali tenggelam pada novel tebal yang sedang ia baca itu
"biarin" jawab Je Hwa sekenanya
#Krieekk#
pintu rumah Je Hwa pun kini telah terbuka dengan lebar. dan terlihatlah seorang yeoja berkaca mata dengan rambut terurai rapi sedang menatap Je Hwa dengan tersenyum manis
"Rae Mi-ah~ bogoshippo" kata Je Hwa lalu memeluk sahabatnya yang sudah tidak pernah ia temui selama 5 tahun terakhir
"nado bogoshippo Je Hwa" jawab Rae Mi dengan membalas pelukan sahabatnya itu
"ayo masuk. aku ingin bercerita banyak denganmu" ajak Je Hwa lalu menggandeng tangan Rae Mi menuju kamar Je Hwa yang berada di lantai 2
@ kamar Je Hwa
Je hwa pun bercerita panjang lebar tentang apa yang dialaminya selama sahabatnya itu pergi. mulai dari saat ia menangis, saat ia tersesat, saat ia berteriak, saat ia masuk ke sekolah barunya, dan saat ia menyukai seseorang untuk pertama kalinya!
"MWO?!? kau menyukai seseorang?" tanya Rae Mi dengan tatapan tidak percaya. bagaimana tidak? dulu Je Hwa terkenal sebagai siswa yang sangat cuek! dan sekarang Je hwa menyukai seorang namja? wow fanyastic!!
"ne" jawab Je Hwa dengan tersenyum tidak jelas saat membayangkan bahwa saat ini Kibum ada di depannya
"hmm,, akhirnya kau menyukai namja juga" kata Rae Mi dengan menghembukan nafas lega
"aku masih normal tau!" kata Je Hwa dengan mengerucutkan bibirnya
"haha.. aku kira kau tidak bisa menyukai seseorang karena sifat cuek mu itu." ucap rae Mi dengan tertawa lebar
"yak!! menyebalkan!!" cibir Je Hwa
"meskipun menyebalkan, aku begini sahabatmu loh. eh, nama namja itu siapa?" tanya Rae Mi
"Kibum sonbae" jawab Je Hwa
"dia seperti apa?" tanya Rae Mi penasaran. bagaimana sih type seorang Je Hwa yang dulu terkenal cuek, dan angkuh??
"dia tinggi, pintar, tampan, menawan, manis, imut, baik, dan populer di sekolahku" jelas Je Hwa dengan membayangkan Kibum
"kau benar-benar pintar memilih namja Je Hwa!!" ucap Rae Mi
"tentu saja" jawab Je Hwa sambil terkekeh
"kau mempunyai foto namja itu tidak? aku penasaran dengan wajah namja yang kau sukai itu" tanya Rae Mi dengan mengotak-atik handphone milik Je Hwa
"ada. tapi hanya satu" jawab Je Hwa
"boleh aku lihat?" tanya Rae Mi hati-hati
"boleh" Je Hwa pun mencari foto Kibum di dalam folder tersembunyi yang sudah sengaja ia amankan
"ini" kata Je Hwa dengan menunjukkan foto Kibum dari ponselnya
"wahh.. kyeopta!" respon Rae Mi
"tentu saja"
@ SM High School
"Min Ri-ah, apakah akan ada murid baru dikelas kita?" tanya Je Hwa pada Min Ri yang sedang duduk di bangku sebelahnya
"kedengarannya sih begitu, tapi ya nggak tahu lagi" jawab Min Ri
"kira-kira siapa ya?" tanya Je Hwa. sedangkan Min Ri hanya mengedikkan bahunya sebagai jawaban
'Triingg.. Triingg.. Triingg..'
"selamat pagi semua" sapa Choi Songsaengnim saat akan mengawali kegiatan belajar mengajar pada hari ini
"selamat pagi songsaengnim" jawab semua murid dengan serempak
"hari ini kita akan kedatangan murid baru, Rae Mi silahkan" kata Choi Songsaengnim dengan menyuruh murid baru tersebut untuk masuk kedalam kelas
"ne saem" jawab Rae Mi dari luar kelas
saat Rae Mi masuk kedalam kelas, baru masuk dua langkah, terdengar sebuah teriakan yang memekakan telinga
"KYAAAAAAAA!!!!!!!! RAE MI-YA!!!!!!!!!!!!! TERNYATA KAU DISINI JUGA?? WAHHHH... SENANGNYA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" teriak Je Hwa saking senangnya. sedangkan Rae Mi, teman sekelas, dan juga Choi Songsaengnim hanya bisa menutup telinganya masing-masing dengan rapat.
~TBC~
By : Fulanda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar