HASIL
ANALISIS UNSUR INTRINKSIK NOVEL
“CONFEITO”
Karya : Windhy Puspitadhewi
Karya : Windhy Puspitadhewi
A.
TEMA
Tema adalah sesuatu ide pokok yang menjiwai
titik tolak pengarang dalam menulis cerita. (sumber: Buku paket Bahasa Indonesia kelas 5). Tema adalah suatu
gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya membuat suatu
tulisan.(sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Tema).Adapun
tema dalam novel “Confeito” adalah persahabatan, karena dalam novel tersebut menceritakan tentang
kisah lima orang mahasiswa yang bersahabat karena suatu ketidaksengajaan.
B.
ALUR
Alur adalah urut-urutan cerita yang memiliki hubungan
sebab akibat. (sumber: Buku paket Bahasa
Indonesia kelas 5). Berdasarkan urutan waktu terjadinya peristiwa, alur
dibedakan menjadi : Alur maju, Alur mundur, Alur campuran. Alur maju diawali
tahap awal(pengenalan, pemunculan konflik), tahap tengah(konflik meningkat,
klimaks), dan tahap akhir(penyelesaian). Alur mundur tidak diawali dari tahap
awal, namun bisa dari tahap tengah bahkan tahap akhir, baru tahap awal
ditampilkan. Alur campuranmerupakan gabungan antara keduanya. Biasanya dalam
alur maju ada peristiwa yang di sorot balik. Begitu juga alur mundur terdapat peristiwa
yang berurut (kronologi).(sumber: Buku paket bahasa Indonesia kelas 8).
Adapun
alur yang digunakan dalam novel ini merupakan alur maju. Karena
diawali dengan pengenalan (Bukti: Pada chapter1-5,
“Nama lengkapku Hanacaraka Datasawala Padajayanya Magabatanga.”, “Sekarang aku
tahu darimana aku mendapat sifat boros ini.”, “Sayangnya mereka tidak tahu aku
tidak sebijaksana yang mereka bayangkan.”, “Aku anak kedelapan dari delapan
bersaudara yang lahir dari keluarga petani miskin di daerah Tumenggung, Jawa
Tengah.”, “Arin adalah cinta pertamaku dan semoga saja jadi yang terakhir.”),
kemudian penampilan masalah (Bukti :
Pada chapter 6-10, “Yang membuatku sedih hanya satu, pendapatanku pasti akan
berkurang”, “Sandra mulai menangis”, “Artikelnya ditolak dan dia dipecat dari
redaksi Civitas”), kemudian masalah
meningkat (Bukti : “Dari kemarin dan kemarinnya lagi, papa Cuma lihat kamu
nulis cerita-cerita nggak mutu yang nggak ada gunanya!”, “’JANGAN MAIN-MAIN!’
tiba-tiba dia berdiri dan berteriak hingga seluruh kafe memandang ke arah
kami”, kemudian puncak masalah (Bukti : Pada chapter 11-15, “Glek! Terbongkar sudah rahasiaku”,
“Aku tertegun melihat huruf berwarna merah yang tertulis di kertas ujianku.D.D?
tidak mungkin! Pasti ada yang salah!”, “Selama ini aku sudah cukup bersabar,
Pa!”), terakhir penyelesaian (Bukti : Pada chapter 16-ending chapter, “Kamu masih
punya banyak orang yang menyayangi dan peduli kamu”, “Aku sangat beruntung
mempunyai teman seperti mereka”)
C. SETTING
Setting adalah segala keterangan mengenai waktu, tempat
atau ruang, dan suasana dalam cerita.(Sumber:Buku
paket Bahasa Indonesia kelas 5). Setting dalam novel ini ialah :
1.)
Setting tempat :
-Mobil. : “Sesuai
perintahnya, kami bergegas masuk ke mobil”
-Kamar. : “Makasih bi!
Aku jawab dari kamar!”
-Meja makan. : “Suasana
di meja makan hening seketika.”
-Plaza Senayan : “Dia
menggandeng tanganku lalu mulai menarikku mengelilingi Plaza Senayan.”
-Kelas : “Seluruh anak
di kelas menjadi tambah tegang mendengar peringatannya.”
-Daerah pemukiman rumah
Leo : “Setelah satu jam perjalanan, akhirnya kami sampai juga di daerah
pemukiman tempat rumah Leo berada”
-Kamar Leo : “ Teriaku
spontan begitu melihat empat orang yang ku kenal sudah berada di kamarku”
-Java Cafe : “ Esoknya
sepulang kuliah, kami berlima makan siang di Java Cafe”
2.) Setting waktu :
-Enam bulan kemudian :
“Enam bulan kemudian, here I am.”
-Siang hari : “Halo,
selamat siang?”
-Malam hari : “Malamnya,
aku mendapat kabar kalau akhirnya Dimas tereliminasi.”
-Sepulang kuliah :
“Akhirnya kami berempat memutuskan untuk mmberitahu Angga tentang Arin di Java
Cafe sepulang kuliah.”
3.) Setting suasana :
-Gembira : “ Kami
berlima pun lalu tertawa bersama.”
-Menegangkan : “Seluruh
anak di kelas menjadi tambah tegang, mendengar peringatannya.”
-Hening : “Selama
beberapa menit suasana terasa sangat hening.”
-Cemas : “Waaaaa!!! Leo
pingsan!!!”
D.
TOKOH
Tokoh merupakan
pelaku yang mengalami peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa-peristiwa
itu menjalin suatu cerita. (sumber: LKS
Bahasa Indonesia kelas 8). Tpkph merupakan pelaku yang mengemban peristiwa
dalam cerita yang memiliki sifat, tingkah laku tertentu, atau watak-watak
tertentu.(sumber: Buku paket Bahasa
Indonesia kelas 5). Adapun tokoh dalam novel ini ialah : Hana, Ridwan,
Seta, Leo, Angga, Ayah Hana, Ayah Ridwan, Pak Richard.
E.
WATAK
Watak merupakan
sifat dan sikap para tokoh.(sumber: Buku
Paket Bahasa Indonesia kelas 8). Adapun watak para tokoh pada novel ini
ialah :
Hana
: Egois (“Tapi, entah mengapa aku menikmati ke-iri-an mereka.”)
Pelupa (“Padahal aku tahu ingatan Hana tidak kalah
jeleknya dengan Dori di Finding Nemo.”)
Ridwan
: Tidak setia (“Ridwan sangat sering gonta-ganti cewek.”)
Pemarah (“Aku
bisa melihat Ridwan sudah mulai kehilangan kesabarannya,”)
Angga
: Suka menolong (“Dia suka menolong tanpa pamrih.”)
Menyenangkan
(“Dia teman yang sangat menyenangkan.”)
Rela berkorban (“Angga sangat mencintai Arin dan rela mengorbankan segalanya untuk cewek itu.”)
Rela berkorban (“Angga sangat mencintai Arin dan rela mengorbankan segalanya untuk cewek itu.”)
Leo
:
Bijaksana (“Karena hal itu pula lah Leo terlihat paling berwibawa dan bijaksana
diantara kami berlima meskipun usianya paling muda.”)
Pembohong (“Jadi bisa dikatakan bahwa
lu membohongi kami?”)
Seta
: Semangat (“Tetapi ambisiku jauh lebih besar daripada julmah uang yang kami
miliki sehingga aku selalu mendapat beasiswa.”)
Rajin (“Saat ini yang ada di otakku hanya satu : belajar,
belajar, dan belajar.”)
Ayah
Hana : Pemaksa (“Oh, Gitu?! Pokoknya kalau kamu nggak
lolos masuk jurusan teknik mesin, papa nggak akan kasih kamu uang saku lagi
SEUMUR HIDUP!”)
Egois (“Lebih baik buang impian kamu sekarang
juga! Papa ingin kamu jadi sarjana dan meneruskan usaha bengkel Papa”)
Ayah
Ridwan : Penyemangat (“Sepertinya dia gadis yang
hebatkarena bisa membuatmu sampai seperti ini.Jangan lepaskan dia.”)
Pak
Richard : Tegas (“DENGARKAN BAIK-BAIK!ORANG YANG KETAHUAN
MELAKUKAN TINDAKAN MENCURIGAKAN SELAMA UJIAN DENGAN KATA LAIN MENYONTEK, AKAN
DINYATAKAN TIDAK LULUS SEKETIKA ITU JUGA”)
F.
SUDUT PANDANG
Sudut
pandang merupakan cara memandang dan menghadirkan tokoh-tokoh cerita dengan
menempatkan dirinya di posisi tertentu. (Sumber
: http://blogpendidikanbahasa.blogspot.com/2012/08/menganalisis-unsur-intrinsik-latar-dan.html#). Adapun
sudut pandang yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan sudut pandang
orang ketiga. (“Apakah dia cowok yang suaranya pernah tak sengaja kudengar saat
menelpon Arin?”)
G.
AMANAT
- Jangan mudah
memutuskan pertemanan.
- Raihlah cita-citamu setinggi mungkin.
- Hargailah orang lain jika ingin dihargai orang lain.
SINOPSIS
Novel : “Confeito”
Karya : Windhy Puspitadhewi
Novel : “Confeito”
Karya : Windhy Puspitadhewi
Hana, seorang mahasiswi jurusan Teknik Mesin.
Ia masuk jurusan itu karena dipaksa ayahnya. Namun, kini ia merasa bersyukur
dapat masuk jurusan tersebut. Karena berawal dari hukuman OSPEK, ia bertemu
dengan empat orang cowok yang sekarang menjadi sahabatnya.
Ridwan,
cowok yang playboy dan berdarah biru. Angga, cowok yang baik hati, suka
menolong, dan rela mengorbankan apapun untuk kekasihnya. Leo, cowok yang
bijaksana, pandai berbohong, dan rela mengorbankan kepentingannya untuk
sahabatnya. Seta, pendiam, kutu buku, dan selalu mendapat peringkat satu dan
nilai A.
Namun
persahabatan mereka tak selalu mulus. Ada beberapa masalah yang membutuhkan
kesabaran bagi mereka. Kebijaksaan Leo yang ternyata hanya contekan dari buku.
Seta yang tidak terima mendapat nilai D. Angga yang tetap percaya pada Arin
yang jelas-jelas telah mengkhianatinya.
Semua
permasalah itu pada akhirnya dapat diselesaikan. Meskipun kebijaksanaan Leo
hanya contekan, tetapi bisa membangkitkan semangat. Seta yang akhirnya mengerti
bahwa nilai ulangan bukanlah segala-galanya. Dan tidak merasa paling pintar
lagi. Angga yang setelah putus dengan Arin lalu tidak makan berhari-hari, akhirnya menjalankan kehidupannya dengan
normal lagi. Permasalahan-permasalahan itu tidak akan terselesaikan tanpa adanya
dukungan dari sahabat. Pada akhirnya mereka kembali bersahabat dengan baik
tanpa adanya kesalah pahaman lagi.
By : Fulanda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar