Rabu, 22 Januari 2014

Contoh Hasil Analisis Unsur Intrinksik Novel

HASIL ANALISIS UNSUR INTRINKSIK NOVEL
“CONFEITO”
Karya : Windhy Puspitadhewi
A. TEMA
 Tema adalah sesuatu ide pokok yang menjiwai titik tolak pengarang dalam menulis cerita. (sumber: Buku paket Bahasa Indonesia kelas 5). Tema adalah suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya membuat suatu tulisan.(sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Tema).Adapun tema dalam novel “Confeito” adalah persahabatan, karena  dalam novel tersebut menceritakan tentang kisah lima orang mahasiswa yang bersahabat karena suatu ketidaksengajaan.
B. ALUR
            Alur adalah urut-urutan cerita yang memiliki hubungan sebab akibat. (sumber: Buku paket Bahasa Indonesia kelas 5). Berdasarkan urutan waktu terjadinya peristiwa, alur dibedakan menjadi : Alur maju, Alur mundur, Alur campuran. Alur maju diawali tahap awal(pengenalan, pemunculan konflik), tahap tengah(konflik meningkat, klimaks), dan tahap akhir(penyelesaian). Alur mundur tidak diawali dari tahap awal, namun bisa dari tahap tengah bahkan tahap akhir, baru tahap awal ditampilkan. Alur campuranmerupakan gabungan antara keduanya. Biasanya dalam alur maju ada peristiwa yang di sorot balik. Begitu juga alur mundur terdapat peristiwa yang berurut (kronologi).(sumber: Buku paket bahasa Indonesia kelas 8).
Adapun alur yang digunakan dalam novel ini merupakan alur maju. Karena
diawali dengan pengenalan (Bukti: Pada chapter1-5, “Nama lengkapku Hanacaraka Datasawala Padajayanya Magabatanga.”, “Sekarang aku tahu darimana aku mendapat sifat boros ini.”, “Sayangnya mereka tidak tahu aku tidak sebijaksana yang mereka bayangkan.”, “Aku anak kedelapan dari delapan bersaudara yang lahir dari keluarga petani miskin di daerah Tumenggung, Jawa Tengah.”, “Arin adalah cinta pertamaku dan semoga saja jadi yang terakhir.”), kemudian penampilan masalah (Bukti : Pada chapter 6-10, “Yang membuatku sedih hanya satu, pendapatanku pasti akan berkurang”, “Sandra mulai menangis”, “Artikelnya ditolak dan dia dipecat dari redaksi Civitas”), kemudian masalah meningkat (Bukti : “Dari kemarin dan kemarinnya lagi, papa Cuma lihat kamu nulis cerita-cerita nggak mutu yang nggak ada gunanya!”, “’JANGAN MAIN-MAIN!’ tiba-tiba dia berdiri dan berteriak hingga seluruh kafe memandang ke arah kami”,  kemudian puncak masalah (Bukti : Pada chapter  11-15, “Glek! Terbongkar sudah rahasiaku”, “Aku tertegun melihat huruf berwarna merah yang tertulis di kertas ujianku.D.D? tidak mungkin! Pasti ada yang salah!”, “Selama ini aku sudah cukup bersabar, Pa!”),  terakhir penyelesaian (Bukti : Pada chapter 16-ending chapter, “Kamu masih punya banyak orang yang menyayangi dan peduli kamu”, “Aku sangat beruntung mempunyai teman seperti mereka”)
C. SETTING
            Setting adalah segala keterangan mengenai waktu, tempat atau ruang, dan suasana dalam cerita.(Sumber:Buku paket Bahasa Indonesia kelas 5). Setting dalam novel ini ialah :
1.) Setting tempat :
-Mobil. : “Sesuai perintahnya, kami bergegas masuk ke mobil”
-Kamar. : “Makasih bi! Aku jawab dari kamar!”
-Meja makan. : “Suasana di meja makan hening seketika.”
-Plaza Senayan : “Dia menggandeng tanganku lalu mulai menarikku mengelilingi Plaza Senayan.”
-Kelas : “Seluruh anak di kelas menjadi tambah tegang mendengar peringatannya.”
-Daerah pemukiman rumah Leo : “Setelah satu jam perjalanan, akhirnya kami sampai juga di daerah pemukiman tempat rumah Leo berada”
-Kamar Leo : “ Teriaku spontan begitu melihat empat orang yang ku kenal sudah berada di kamarku”
-Java Cafe : “ Esoknya sepulang kuliah, kami berlima makan siang di Java Cafe”
2.) Setting waktu :
-Enam bulan kemudian : “Enam bulan kemudian, here I am.”
-Siang hari : “Halo, selamat siang?”
-Malam hari : “Malamnya, aku mendapat kabar kalau akhirnya Dimas tereliminasi.”
-Sepulang kuliah : “Akhirnya kami berempat memutuskan untuk mmberitahu Angga tentang Arin di Java Cafe sepulang kuliah.”
3.) Setting suasana :
-Gembira : “ Kami berlima pun lalu tertawa bersama.”
-Menegangkan : “Seluruh anak di kelas menjadi tambah tegang, mendengar peringatannya.”
-Hening : “Selama beberapa menit suasana terasa sangat hening.”
-Cemas : “Waaaaa!!! Leo pingsan!!!”
D. TOKOH
            Tokoh merupakan pelaku yang mengalami peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa-peristiwa itu menjalin suatu cerita. (sumber: LKS Bahasa Indonesia kelas 8). Tpkph merupakan pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita yang memiliki sifat, tingkah laku tertentu, atau watak-watak tertentu.(sumber: Buku paket Bahasa Indonesia kelas 5). Adapun tokoh dalam novel ini ialah : Hana, Ridwan, Seta, Leo, Angga, Ayah Hana, Ayah Ridwan, Pak Richard.
E. WATAK
            Watak merupakan sifat dan sikap para tokoh.(sumber: Buku Paket Bahasa Indonesia kelas 8). Adapun watak para tokoh pada novel ini ialah :
Hana : Egois (“Tapi, entah mengapa aku menikmati ke-iri-an mereka.”)
            Pelupa (“Padahal aku tahu ingatan Hana tidak kalah jeleknya dengan Dori di Finding Nemo.”)
Ridwan : Tidak setia (“Ridwan sangat sering gonta-ganti cewek.”)
                 Pemarah (“Aku bisa melihat Ridwan sudah mulai kehilangan kesabarannya,”)
Angga : Suka menolong (“Dia suka menolong tanpa pamrih.”)
               Menyenangkan (“Dia teman yang sangat menyenangkan.”)
 Rela berkorban (“Angga sangat mencintai Arin dan rela mengorbankan segalanya untuk cewek itu.”)
Leo : Bijaksana (“Karena hal itu pula lah Leo terlihat paling berwibawa dan bijaksana diantara kami berlima meskipun usianya paling muda.”)
          Pembohong (“Jadi bisa dikatakan bahwa lu membohongi kami?”)
Seta : Semangat (“Tetapi ambisiku jauh lebih besar daripada julmah uang yang kami miliki sehingga aku selalu mendapat beasiswa.”)
            Rajin (“Saat ini yang ada di otakku hanya satu : belajar, belajar, dan belajar.”)
Ayah Hana : Pemaksa (“Oh, Gitu?! Pokoknya kalau kamu nggak lolos masuk jurusan teknik mesin, papa nggak akan kasih kamu uang saku lagi SEUMUR HIDUP!”)
                        Egois (“Lebih baik buang impian kamu sekarang juga! Papa ingin kamu jadi sarjana dan meneruskan usaha bengkel Papa”)
Ayah Ridwan :  Penyemangat (“Sepertinya dia gadis yang hebatkarena bisa membuatmu sampai seperti ini.Jangan lepaskan dia.”)
Pak Richard : Tegas (“DENGARKAN BAIK-BAIK!ORANG YANG KETAHUAN MELAKUKAN TINDAKAN MENCURIGAKAN SELAMA UJIAN DENGAN KATA LAIN MENYONTEK, AKAN DINYATAKAN TIDAK LULUS SEKETIKA ITU JUGA”)
F. SUDUT PANDANG
Sudut pandang merupakan cara memandang dan menghadirkan tokoh-tokoh cerita dengan menempatkan dirinya di posisi tertentu. (Sumber : http://blogpendidikanbahasa.blogspot.com/2012/08/menganalisis-unsur-intrinsik-latar-dan.html#). Adapun sudut pandang yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga. (“Apakah dia cowok yang suaranya pernah tak sengaja kudengar saat menelpon Arin?”)
G. AMANAT
            - Jangan mudah memutuskan pertemanan.
            - Raihlah cita-citamu setinggi mungkin.
            - Hargailah orang lain jika ingin dihargai orang lain.
SINOPSIS
Novel : “Confeito”
Karya : Windhy Puspitadhewi
 Hana, seorang mahasiswi jurusan Teknik Mesin. Ia masuk jurusan itu karena dipaksa ayahnya. Namun, kini ia merasa bersyukur dapat masuk jurusan tersebut. Karena berawal dari hukuman OSPEK, ia bertemu dengan empat orang cowok yang sekarang menjadi sahabatnya. 
Ridwan, cowok yang playboy dan berdarah biru. Angga, cowok yang baik hati, suka menolong, dan rela mengorbankan apapun untuk kekasihnya. Leo, cowok yang bijaksana, pandai berbohong, dan rela mengorbankan kepentingannya untuk sahabatnya. Seta, pendiam, kutu buku, dan selalu mendapat peringkat satu dan nilai A.
Namun persahabatan mereka tak selalu mulus. Ada beberapa masalah yang membutuhkan kesabaran bagi mereka. Kebijaksaan Leo yang ternyata hanya contekan dari buku. Seta yang tidak terima mendapat nilai D. Angga yang tetap percaya pada Arin yang jelas-jelas telah mengkhianatinya.
Semua permasalah itu pada akhirnya dapat diselesaikan. Meskipun kebijaksanaan Leo hanya contekan, tetapi bisa membangkitkan semangat. Seta yang akhirnya mengerti bahwa nilai ulangan bukanlah segala-galanya. Dan tidak merasa paling pintar lagi. Angga yang setelah putus dengan Arin lalu tidak makan berhari-hari,  akhirnya menjalankan kehidupannya dengan normal lagi. Permasalahan-permasalahan itu tidak akan terselesaikan tanpa adanya dukungan dari sahabat. Pada akhirnya mereka kembali bersahabat dengan baik tanpa adanya kesalah pahaman lagi.
By :  Fulanda 









Tidak ada komentar:

Posting Komentar